/li/a

astronot


Rabu, 22 Agustus 2012

Teori terjadinya Tata Surya

Mungkin banyak teori tentang terjadinya Tata surya tapi semua masih teori, yang jelas tata surya ini di ciptakan oleh Allah swt mungkin boleh percaya atau tidak dengan teori di bawah ini, selamat membaca sahabat :

Teori Kabut (Nebula)

Teori ini dikembangkan oleh Immanuel Kant (Jerman) tahun 1775 dan Pierre Simon de Laplace (Prancis) tahun 1799. Menurut teori ini, awalnya tata surya adalah berupa gumpalan kabut (nebula) yang berputar. Mula-mula putaran kabut lambat. Karena adanya perputaran, volume dan suhu gumpalan berkurang dan akhirnya kabut ini menggumpal di pusat putaran, membentuk lempengan padat. Lempengan ini berputar semakin cepat sehingga ada bagian lempengan yang terlempar keluar dan kemudian mengalami penurunan suhu. Bagian yang terlempar ini kemudian menjadi planet-planet dan anggota tata surya lainnya. Inti kabut terus memadat, menjadi matahari
berikut ghambar nya :


Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, yaitu orbit ellips planet mengelilingi matahari hampir datar. Kelemahan teori kabut disampaikan oleh James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans yang menunjukkan bahwa massa bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi sehingga memadat menjadi planet. F.R. Moulton pun menyatakan bahwa teori kabut tak memenuhi syarat bahwa yang memiliki momentum sudut paling besar haruslah planet bukan matahari. Teori kabut menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar akan memiliki momentum sudut yang paling besar.


Teori Planetesimal

Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.
berikut gambar nya :


Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.

TEORI BINTANG KEMBAR

Menurut Teori Bintang Kembar,dahulu Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari bintang tersebut dan menjadi planet-planet.

TEORI PASANG SURUT

Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
berikut gambar nya:


Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.

TEORI AWAN DEBU(PROTO PLANET)


Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).

berikut ini gambarnya :


Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit.

Penjelasan Dalam Al-Quran

Mungkin ini bukan teori tapi dalam Al-quran ada ayat yang bersangkut paut dengan Tata Surya
Sebelum abad 20, para ilmuwan menyatakan matahari tidak bergerak atau diam di tempat. Sedangkan gerakan dari timur ke barat hanya gerakan lahiriah saja. Awal abad 20, ilmuwan astronomi menemukan bahwa matahari memiliki gerakan yang hakiki di ruang angkasa dengan ukuran dan arah tertentu. Tetapi, abad ke-7 Masehi atau 1200 tahun sebelumnya, AL-Qur’an telah menyatakan pada QS Yaasiin ayat 38: “dan matahari berjalan ditempat peredarannya”



Ahli astronomi abad 20 menjelaskan bahwa matahari dikelilingi sekumpulan benda angkasa yang terdiri dari planet, bulan, dan komet, yang selalu mengikuti matahri dan tunduk mengikuti kekuatan gravitasi matahari. Setiap benda memiliki garis edar, bergerak teratur, dengan arah dan kecepatan tertentu. Ini sesuai firmanNya:

QS: Yaasiin ayat 39-40:Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk TANDAN yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Tandan yang tua, memberikan makna perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi. Sebelum purnama berbentuk sabit, setelah purnama pun kembali tampak seperti sabit.

semoga membantu sahabat semua salam astronot

sumber google
Next Prev home
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google